Investasi Ilmu Masa Depan, Panduan UAS ala Mahasiswa Ekonomi Islam

UAS

Investasi Ilmu ?? Apa itu ??

Hallo Sobat Ekis ! Gimana nih liburannya akhir tahunnya ? Menyenangkan, ya ? Jangan lupa loh, Sob, Ujian Akhir Semester (UAS) segera tiba. Sobat sudah persiapkan belum?

UAS dikenal sebagai momen yang paling mendebarkan bagi mahasiswa setiap semester, termasuk bagi mahasiswa Ekonomi Islam yang peduli akan prestasi dan akademik. Selain menjadi ajang untuk mengukur pemahaman materi, UAS juga merupakan kesempatan untuk berinvestasi ilmu sebagai bekal masa depan.

Sebagai mahasiswa Ekis, pasti Sobat paham banget tentang pentingnya investasi, kan? Nah, bagaimana cara berinvestasi ilmu agar hasilnya maksimal? Yuk, simak beberapa tips berikut yang bisa Sobat terapkan!!

1. Management Waktu

Sebagai mahasiswa Ekis, Sobat sudah terbiasa mempertimbangkan efisiensi. Menghadapi UAS ibarat mengelola investasi. Alokasikan waktu belajar layaknya mengelola sumber daya dengan memprioritaskan mata kuliah yang membutuhkan perhatian lebih besar seperti pada mata kuliah yang sulit.

Materi yang sulit memberikan “return” besar jika berhasil dikuasai. Dengan memahami yang sulit lebih dulu, Sobat dapat mengurangi beban mental di akhir, sehingga punya energi lebih untuk mereview materi yang lebih ringan. Tentunya, investasi ilmu ini tidak bisa dilakukan dengan sistem kebut semalam, ya, Sob! Seperti yang disarankan oleh kak Hasya Mazaya Lathifah, S.E, peraih pin emas Ekonomi Islam 2022, “ persiapan sebaiknya dilakukan jauh-jauh hari untuk menghindari kelelahan dan hasil yang tidak maksimal”. Tips dari Hasya

 2. Belajar dengan Semangat Kolaborasi 

Seperti yang direkomendasikan Bapak Fajar Fandi Atmaja, LC., MSI., (Baca Disini). Dalam Ekonomi Islam, Sobat pasti tahu bahwa ta’awun (tolong-menolong) adalah prinsip yang penting. Terapkan nilai ini dalam belajar, misalnya dengan membentuk kelompok diskusi.

Diskusikan materi yang sulit atau bahas isu-isu aktual. Dengan cara ini, Sobat tidak hanya belajar untuk ujian tetapi juga memperluas wawasan.

3. Seimbangkan Teori dan Aplikasi 

Usahakan untuk tidak hanya menghafal teori, pahami setiap detail materi dan coba aplikasikan ke kasus nyata dalam dunia ekonomi. Pendekatan ini tidak hanya membantu Sobat saat ujian, tetapi juga mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan.

4. Jaga Kejujuran (Hindari Menyontek) 

Seperti dalam transaksi ekonomi syariah, kejujuran adalah kunci. Menyontek bukan hanya melanggar etika akademik tetapi juga bertentangan dengan nilai-nilai Islami. Jadilah mahasiswa yang jujur dalam belajar dan ujian ya sob !

5. Persiapan Spiritual 

Selain usaha, sobat jangan lupa untuk berdoa dan tawakal, Dzikir dan ibadah sunnah juga bisa menjadi cara untuk menenangkan pikiran dan memohon keberkahan. Ingatlah bahwa hasil yang berkah adalah buah dari usaha yang dilakukan dengan penuh keikhlasan!. Tips ini juga yang dilakukan oleh mahasiswa peraih pin emas pada tahun 2022 Umi Dinurri’anah, S.E., (Baca disini)

6. Jangan Lupa Istirahat

Belajar terus menerus tanpa istirahat hanya akan membuat tubuh dan otak lelah. Berikan tubuh keadilan dengan cukup tidur dan menjaga pola makan sehat. Tubuh yang sehat adalah modal utama untuk berpikir lebih jernih dan fokus saat ujian.

Persiapkan semua ini maksimal beberapa hari sebelum UAS. Persiapan dadakan hanya akan membuat Sobat tidak adil terhadap seluruh kegiatan. Dengan tips ini, semoga Sobat bisa mengatur waktu dengan baik dan memaksimalkan hasil ujian.

Perlu sobat ketahui, UAS bukan hanya sekedar nilai, tetapi juga dapat menjadi langkah untuk generasi yang siap menghadapi masa depan.

Selamat Tahun Baru!
Semoga sukses dan berkah ujianmu ya Sob !!

Tertarik dengan Program Studi Ekonomi Islam?
Informasi pendaftaran telah dibuka!
Kunjungi pmb.uii.ac.id dan fis.uii.ac.id/ekis untuk menemukan informasi serta tips menarik lainnya.

Ngaji Bareng Prof. Quraish Shihab dan Gus Baha : Lebih Dekat dengan Al-Qur’an. Siapa Peran di Baliknya?

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan acara meriah Ngaji Bareng, yang telah menjadi agenda rutin dalam tiga tahun terakhir (2021, 2023, dan 2024). Acara ini menghadirkan dua ulama besar Indonesia, Prof. Quraish Shihab dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), dengan tema “Memahami Al-Qur’an dengan Meneladan Rasulullah”. Pada tahun 2024 ini, acara berlangsung pada 5 Desember di Auditorium Kahar Mudzakir, UII Yogyakarta. Acara dihadiri lebih dari 3.000 peserta secara langsung dan ribuan lainnya yang menyimak melalui kanal YouTube dari berbagai daerah di Indonesia.

Antusiasme Masyarakat

Masyarakat menyambut acara ini dengan antusias, terutama karena menghadirkan dua tokoh besar, Prof. Quraish Shihab dan Gus Baha, yang dikenal luas sebagai pakar tafsir Al-Qur’an dan keilmuan Islam. Acara ini juga menjadi lebih istimewa karena terbuka untuk umum tanpa memungut biaya. Keunikan lain dari Ngaji Bareng tahun ini adalah pembukaan acara yang diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi, diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Menurut Rektor UII, Prof. Fathul Wahid hal ini adalah bentuk komitmen UII
dalam memadukan keislaman dan nasionalisme.

Pemahaman Al-Qur’an Melalui Keteladanan Rasulullah

Dalam kajian ini, Gus Baha dan Prof. Quraish Shihab mengupas pentingnya memahami Al Qur’an dengan meneladani Rasulullah. Gus Baha menjelaskan bahwa memahami Al-Qur’an memerlukan tafsir yang merujuk pada perilaku Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Prof. Quraish Shihab menambahkan bahwa Rasulullah merupakan jelmaan Al-Qur’an. Sunnah, gerak-gerik, dan langkah beliau adalah teladan, yang disebut dengan istilah uswah. Menurut beliau, “Jika ingin memahami Al-Qur’an, pahami Rasulullah. Jika ingin memahamiRasulullah, pahami Al-Qur’an. Keduanya saling terkait dan tidak bisa dipisahkan.”

Selain itu, Prof. Quraish Shihab juga menyoroti pentingnya membagi kedudukan Rasulullah sebagai seorang rasul, mufti, hakim, dan manusia. Hal ini membantu memahami bagaimana Nabi Muhammad SAW menjalankan perannya dalam berbagai aspek kehidupan.

Kontribusi Besar Panitia Acara & Harapan kedepan

Keberhasilan Ngaji Bareng tidak terlepas dari kerja keras panitia, termasuk salah satu dosen Program Studi Ekonomi Islam UII, Bapak Fajar Fandi Atmaja, Lc., ME. Sebagai ketua panitia selama dua tahun berturut-turut, beliau bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan, termasuk mengoordinasikan persiapan hingga mendampingi langsung kedua narasumber.

Bapak Fajar menjelaskan,

“Saya ditunjuk oleh Bapak Rektor langsung untuk bertugas menghubungi Prof. Quraish Shihab dan Gus Baha, menjemput mereka di bandara, memastikan kenyamanan mereka selama di Yogyakarta, hingga mengatur teknis acara. Dengan peserta yang begitu banyak, kami juga memastikan fasilitas di Auditorium dan Masjid Ulil Albab mampu menampung antusiasme peserta.” Ujarnya

Sebagai acara besar yang selalu dinantikan, Bapak Fajar Dosen Program Studi Ekonomi Islam UII turut berharap Ngaji Bareng dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Acara ini tidak hanya menjadi ruang bertemunya para pakar tafsir dengan masyarakat umum, tetapi juga menjadi sarana membangun pemahaman Al-Qur’an yang benar menurut para ulama.

Informasi Pengajian

Acara ini memberikan dampak besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memahami Al-Qur’an secara benar. Bapak fajar Dosen Program Studi Ekonomi Islam menyebutkan bahwa memahami Al-Qur’an bukan perkara sederhana, tetapi membutuhkan perangkat keilmuan yang kompleks.

“Melalui acara ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih memahami tafsir Al-Qur’an dengan cara yang tepat, yaitu melalui keteladanan Rasulullah,” tambahnya.

Dengan peran sentral para Dosen UII sebagai panitia, acara ini menjadi bukti nyata bahwa UII terus berkontribusi dalam menyebarkan pemahaman Islam yang mendalam kepada masyarakat luas.

Detail Ilmu Kajian Simak lebih lanjut di uii.id/ngajibarengUII

Info lebih lanjut kungjungi https://fis.uii.ac.id/ekis
Pendaftaran telah dibuka kunjungi Pmb.uii.ac.id