Ngaji Bareng Prof. Quraish Shihab dan Gus Baha : Lebih Dekat dengan Al-Qur’an. Siapa Peran di Baliknya?

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan acara meriah Ngaji Bareng, yang telah menjadi agenda rutin dalam tiga tahun terakhir (2021, 2023, dan 2024). Acara ini menghadirkan dua ulama besar Indonesia, Prof. Quraish Shihab dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), dengan tema “Memahami Al-Qur’an dengan Meneladan Rasulullah”. Pada tahun 2024 ini, acara berlangsung pada 5 Desember di Auditorium Kahar Mudzakir, UII Yogyakarta. Acara dihadiri lebih dari 3.000 peserta secara langsung dan ribuan lainnya yang menyimak melalui kanal YouTube dari berbagai daerah di Indonesia.

Antusiasme Masyarakat

Masyarakat menyambut acara ini dengan antusias, terutama karena menghadirkan dua tokoh besar, Prof. Quraish Shihab dan Gus Baha, yang dikenal luas sebagai pakar tafsir Al-Qur’an dan keilmuan Islam. Acara ini juga menjadi lebih istimewa karena terbuka untuk umum tanpa memungut biaya. Keunikan lain dari Ngaji Bareng tahun ini adalah pembukaan acara yang diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi, diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Menurut Rektor UII, Prof. Fathul Wahid hal ini adalah bentuk komitmen UII
dalam memadukan keislaman dan nasionalisme.

Pemahaman Al-Qur’an Melalui Keteladanan Rasulullah

Dalam kajian ini, Gus Baha dan Prof. Quraish Shihab mengupas pentingnya memahami Al Qur’an dengan meneladani Rasulullah. Gus Baha menjelaskan bahwa memahami Al-Qur’an memerlukan tafsir yang merujuk pada perilaku Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Prof. Quraish Shihab menambahkan bahwa Rasulullah merupakan jelmaan Al-Qur’an. Sunnah, gerak-gerik, dan langkah beliau adalah teladan, yang disebut dengan istilah uswah. Menurut beliau, “Jika ingin memahami Al-Qur’an, pahami Rasulullah. Jika ingin memahamiRasulullah, pahami Al-Qur’an. Keduanya saling terkait dan tidak bisa dipisahkan.”

Selain itu, Prof. Quraish Shihab juga menyoroti pentingnya membagi kedudukan Rasulullah sebagai seorang rasul, mufti, hakim, dan manusia. Hal ini membantu memahami bagaimana Nabi Muhammad SAW menjalankan perannya dalam berbagai aspek kehidupan.

Kontribusi Besar Panitia Acara & Harapan kedepan

Keberhasilan Ngaji Bareng tidak terlepas dari kerja keras panitia, termasuk salah satu dosen Program Studi Ekonomi Islam UII, Bapak Fajar Fandi Atmaja, Lc., ME. Sebagai ketua panitia selama dua tahun berturut-turut, beliau bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan, termasuk mengoordinasikan persiapan hingga mendampingi langsung kedua narasumber.

Bapak Fajar menjelaskan,

“Saya ditunjuk oleh Bapak Rektor langsung untuk bertugas menghubungi Prof. Quraish Shihab dan Gus Baha, menjemput mereka di bandara, memastikan kenyamanan mereka selama di Yogyakarta, hingga mengatur teknis acara. Dengan peserta yang begitu banyak, kami juga memastikan fasilitas di Auditorium dan Masjid Ulil Albab mampu menampung antusiasme peserta.” Ujarnya

Sebagai acara besar yang selalu dinantikan, Bapak Fajar turut berharap Ngaji Bareng dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang. Acara ini tidak hanya menjadi ruang bertemunya para pakar tafsir dengan masyarakat umum, tetapi juga menjadi sarana membangun pemahaman Al-Qur’an yang benar menurut para ulama.

Informasi Pengajian

Acara ini memberikan dampak besar dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memahami Al-Qur’an secara benar. Bapak fajar menyebutkan bahwa memahami Al-Qur’an bukan perkara sederhana, tetapi membutuhkan perangkat keilmuan yang kompleks.

“Melalui acara ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih memahami tafsir Al-Qur’an dengan cara yang tepat, yaitu melalui keteladanan Rasulullah,” tambahnya.

Dengan peran sentral para Dosen UII sebagai panitia, acara ini menjadi bukti nyata bahwa UII terus berkontribusi dalam menyebarkan pemahaman Islam yang mendalam kepada masyarakat luas.

Detail Ilmu Kajian Simak lebih lanjut di uii.id/ngajibarengUII

Info lebih lanjut kungjungi https://fis.uii.ac.id/ekis
Pendaftaran telah dibuka kunjungi Pmb.uii.ac.id