Study Abroad Talk

BBM 6 : Study Abroad Talk

Program Study abroad menjadi jalan bagi mahasiswa yang suka belajar sambil travelling. Seperti yang dilakukan oleh Muhammad Lana Syifa’un Ni’am dalam kegiatan PKL Internasional di salah satu Universitas Swasta yang ada di Filiphina.

Dalam acara Bincang Bareng Mahasiswa (BBM) yang diselenggarakan oleh program studi Ekonomi Islam melalui live Instagram @ekonomiislam_uii pada Sabtu, 24 Oktober 2020 Lana turut menceritakan pengalamannya selama mengikuti PKL di Filiphina.  “Awalnya saya rajin cari Informasi, lalu coba-coba apply dulu. Berdoa minta restu orang tua, percaya diri saja, “ jelas Mahasiswa Ekonomi Islam Angkatan 2017 itu. 

Perjalanan Lana untuk berangkat ke Filiphina cukup Panjang. Setelah melalui rangkaian seleksi berkas mulai dari CV, Mottivation Letter, dan melampirkan KHS semester. Lalu wawancara dari prodi, universitas, dan pihak kampus tujuan yang sudah ditetapkan akhirnya Lana berhasil lolos menjadi salah satu peserta Study Abroad di Filiphina bersama satu temannya dari UAD. Lana juga turut menceritakan kegiatannya selama 30 hari mengikuti kegiatan itu. “Minggu pertama kita melakukan observasi dulu tentang bagaimana cara pembelajaran disana, minggu kedua kita jadi asisten guru, baru pada minggu ketiga dan keempat kita diberi kesempatan untuk mengajar langsung, “ ungkap Kadiv Riset Marcom FIAI UII. 

Lebih lanjut Lana menceritakan kendala yang dialami pada awal setiba di Filiphina “Terkait Bahasa saya minder, karena anaknya jago-jago ngomongnya. Sebenarnya budayanya hampir sama dengan Indonesia karena masih tetangga tapi terkait makanan agak sulit mendapatkan yang halal jadi kita masak sendiri, “ tambahnya. 

Berada di suatu daerah dengan menjadi kaum minoritas tentu menjadi tantangan sendiri bagi Lana. Seperti pengalamannya yang susah mendapatkan fasilitas Masjid untuk solat Jumat. Namun dia juga mendapatkan hikmah dari semua itu, “Disini saya jadi belajar untuk improve skill Bahasa Inggris, menghargai toleransi antar beragama dan alhamdulillah saya ketemu orang baru yang ramah-ramah, “ tuturnya. Pada akhir sesi Lana berpesan agar kita jangan suka menunda untuk memulai mencari pengalaman. Apalagi di masa pandemic ini kita harus tetap terus bereksplorasi.

MAHASISWA MELEK INVESTASI

BBM 5 MAHASISWA MELEK INVESTASI

Di era yang setiap tahunnya akan mengalami inflasi membuat sebagian diantara kita menjatuhkan pilihannya dalam dunia investasi. Terlebih saat ini untuk menggeluti bidang investasi bukanlah sesuatu yang sangat mahal dan memberatkan. Saat ini investasi bisa dilakukan oleh semua kalangan, mau dia pejabat, pengusaha, dosen, karyawan, pendidik, mahasiswa bahkan mang-mang burjo pun bisa melakukan investasi. “Salah satu instrument investasi adalah saham. Kalau mau berinvestasi sekarang itu mudah, pertama kita harus niat dulu, lalu buka rekening saham,  nanti lakukan setoran awal, barulah beli saham.  Silakan pilih mau beli saham apa yang diinginkan, “ kata Adam Aziz Prarosi dalam acara BBM yang diselenggarakan oleh prodi Ekonomi Islam FIAI UII pada 2 Oktober 2020. 

Sebelum memilih instrument yang hendak digunakan kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai profil resiko kita. “Setau saya ada tiga profil resiko yang perlu kita ketahui, pertama konservatif yaitu tipe yang menghindari resiko tinggi biasanya mereka akan bermain obligasi, tipe kedua adalah moderate yaitu tipe yang tengah-tengah biasanya mereka menggunakan instrumen reksadana, dan yang terakhir adalah tipe agresif nah ini biasanya mereka memilih instrument saham, “ jelas Ketua Kelompok Studi Pasar Modal Syariah FIAI UII. 

Setelah kita mengetahui bagaimana profil resiko kita, Langkah selanjutnya adalah mengatur dana untuk berinvestasi. Sekarang untuk dapat membeli saham itu tidak terlalu mahal, karena 100 ribu saja kita sudah bisa beli saham tanpa ada potongan dan dana mengendap.  Pelajari satu perusahaan yang diinginkan, atau ada juga tipe orang yang berfikiran mempunyai banyak saham di berbagai perusahaan sebagai upaya jaga-jaga misal satu perusahaan lagi turun jadi perusahaan lain bisa menutupi kerugiannnya. Adam menyampaikan, “Di masa pandemi sekarang ini memang pergerakan saham cepat sekali. Tapi kalo bahas saham apa yang cocok ya kita coba cari saham yang produknya akan selalu digunakan setiap hari.  Jadi resiko ruginya lebih kecil, “ tambahnya.

Lebih lanjut Adam menceritakan, “mahasiswa Ekonomi Islam bisa mendapatkan materi tentang pasar modal di mata kuliah Pengantar Keuangan Islam, Perencanaan Keuangan Islam, Analisis laporan keuangan atau bisa belajar juga di KSPMS, ” ungkapnya. Selain itu jika mengambil konsentrasi K1 atau Perbankan Islam akan lebih banyak juga belajar tentang pasar modal.

Meski masih mahasiswa bukan berarti tidak mengelola keuangan dengan baik. Beberapa hal kita dapat di bangku perkuliahan, namun masih banyak hal lain yang didapatkan diluar bangku perkuliahan. Adam berpesan untuk belajar mengenai investasi mulai dari sedini mungkin karena investasi akan menjadi tolak ukur di masa mendatang kita mau dikenal seperti apa. Seperti kata Bapak Investor Indonesia Lo Kheng Hong, “Harta karun yang sebenarnya ada dan belum banyak orang melihatnya adalah pasar modal. Siapapun yang lebih dulu maka akan menerima manfaatnya lebih lama,”.