FIAI Tuan Rumah Pertemuan IKI UII

FIAI Tuan Rumah Pertemuan IKI UII

Dra. Sri Haningsih, M.Ag., menyampaikan materi taushiyah dalam pertemuan IKI UII di FIAI. (Photo: Samsul/Fatihah)

Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) menjadi tuan rumah (penyelenggara) pertemuan Ikatan Keluarga Ibu-ibu (IKI) UII. Acara digelar di Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof. Dr. Sardjito, Lantai 1, Jumat, 27 Rabi’ul Awwal 1439 H/15 Desember 2017. Tim Hadrah ash-Shiba Program Studi Pendidikan Agama Islam (PSPAI) FIAI tampil melantunkan shalawat dalam acara tersebut.

Baca juga: Fasilitasi Jiwa Seni Tendik, FIAI Bentuk Tim Hadrah

Selain acara ramah tamah, hiburan, dan doorprize, juga disampaikan taushiah oleh Dra. Sri Haningsih, M.Ag (Wakil Dekan FIAI). Tema taushiah tersebut yaitu Membangun Akhlak al-Karimah di Era Teknologi. Sri menjelaskan bahwa penting untuk membuka ‘jendela-jendela’ belajar anak sedini mungkin secara utuh dan seimbang. Mulai dari jendela fisik, emosi, nilai, matematika dan logika, spiritual, bahasa, kreativitas, keingintahuan, dan musik.

FIAI Tuan Rumah Pertemuan IKI UII

Penampilan Tim Hadrah ash-Shiba dalam pertemuan IKI UII. (Photo: Samsul/Fatihah)

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, para orang tua harus dapat mengontrol dengan bijak aktivitas putra-putrinya di dunia maya. “Bagaimana cara Ibu-ibu belajar mengembangkan pengetahuan dan keterampilan putra-putri Ibu?” tanya Sri mengawali taushiahnya. Lanjutnya, anak yang terbiasa aktif menggunakan komputer mungkin akan mengalami kebosanan di sekolah bila metode belajarnya tidak menarik. Karenanya penggunaan komputer harus dengan bijak dan terukur.

anak yang terbiasa aktif menggunakan komputer mungkin akan mengalami kebosanan di sekolah bila metode belajarnya tidak menarik. Karenanya penggunaan komputer harus dengan bijak dan terukur.

Baca juga: Alumni FIAI UII Gelar Silaturrahim bersama Bupati Sleman

Terkait membangun akhlak dalam diri, Sri menyarankan untuk menjaga rutinitas dan kuntinuitas ibadah. Selanjutnya dengan menjadikan Rasulullah sebagai uswah hasanah. Disertai dengan mempraktikkan kemuliaan sikap dan perilaku dalam hidup sehari-hari sedikit demi sedikit. Selain itu, dengan saling mengontrol antar sesama muslim dengan nasihat dan taushiah. “Selamat mendidik anak/generasi digital/teknologi (secara) islami,” tutupnya. (Samsul/Fatihah)