FIAI Adakan Workshop Publikasi Terindeks Scopus

FIAI Adakan Workshop Publikasi Terindeks Scopus

Workshop Publikasi Ilmiah Terindeks Scopus di FIAI. (Photo: Samsul)

Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Workshop Pengenalan Publikasi Internasional Terindeks Scopus bagi para dosen di Ruang Sidang FIAI, Senin, 17 Shafar 1439 H/6 November 2017. Workshop dinarasumberi oleh Dr. Jaka Sriyana, SE., M.Si., dan Yuli Andriansyah, SE., MSI.

Dalam sambutannya, Dekan FIAI Dr. Tamyiz Mukharrom, MA., menyambut baik acara tersebut. Menurutnya, worskshop publikasi ilmiah tersebut adalah keberlanjutan dari workshop Penilaian Angka Kredit (PAK) yang diadakan sebelumnya. Pimpinan Pondok Pesantren an-Nasyath, Mlangi tersebut mengingatkan bahwa publikasi ilmiah dosen bukan semata kepentingan pribadi dosen namun yang pokok adalah kepentingan institusi.

Jaka Sriyana sebagai narasumber pertama menyampaikan tentang strategi publikasi di jurnal internasional. “Pilihannya kirim ke jurnal internasional atau buat jurnal internasional (sendiri),” ujar Dosen Fakultas Ekonomi (FE) UII tersebut. Dia mencontohkan bahwa UAD sudah punya 3 jurnal internasional yang terindeks scopus.

Strategi publikasi di jurnal internasional, pilihannya kirim ke jurnal internasional atau buat jurnal internasional (sendiri)

Bagi Jaka, akses bagi dosen FIAI untuk menulis di jurnal internasional terindeks scopus cukup besar. Pasalnya, banyak disiplin bidang yang dapat dimasuki seperti social sciences, humanities, religion, dan seterusnya. Untuk kontribusi keilmuan, Jaka berpesan agar dapat menghadirkan ide/pokok pikiran yang belum diketahui (banyak) orang. Selanjutnya dalam membuat abstrak paper juga harus jelas. “(Buat) abstrak jangan yang abstrak,” selorohnya.

Baca juga: PAI Terima Mahasiswa Field Study Program Magister PI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Penting dicatat, ujar Jaka, banyak tulisan ditolak karena tidak mengikuti Guidelines for Authors (GfA). Karena, penting untuk mengikuti petunjuk yang dimaui oleh pengelola jurnal yang dituju. Tidak lupa, Jaka juga menegaskan bahwa artikel jurnal bukanlah ringkasan laporan riset (penelitian).

Baca juga: Peluang S3 di Western Sydney University dengan MoRa Scholarship

Sementara itu, Yuli Andriansyah menyampaikan pentingnya kolaborasi antar dosen dalam penulisan jurnal ilmiah internasional. Dengan demikian, lanjut alumnus Pondok Pesantren UII tersebut, akan lebih efektif dan dapat saling mendukung. Sosok yang akrab disapa Yuli tersebut menyarankan agar memiliki impact yang lebih tugas kuliah mahasiswa dapat di-pdf-kan dan di-upload. (Samsul)