FGD Kurikulum dan Rumusan Local Genius PSPAI

Dr.-Ing. Ilya Fadjar Maharika dalam penyampaiannya di FGD tentang rumusan local genius Prodi PAI. (Mufti)

Dr.-Ing. Ilya Fadjar Maharika dalam penyampaiannya di FGD tentang rumusan local genius Prodi PAI. (Mufti)

Memasuki awal tahun 2018, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PSPAI) Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas islam Indonesia (UII) menerima Program Hibah Kompetisi (PHK) Prioritas dari Badan Pengembangan Akademik (BPA) UII. Salah satu aktivitasnnya adalah Forum Group Discussion (FGD) tentang perumusan local genius prodi PAI.

Rumusan Local genius dan Identitas Prodi

Local genius  dalam konteks pengembangan program studi dimaksudkan agar prodi memiliki identitas basis dan orientasi keilmuan. Sebagaimana ketika mendengar istilah “kurikulum ulil albab” yang ada dibayangan orang adalah kurikulum model UII. Tentu tidak sebatas nama/ tampak luarnya saja, namun juga nilai yang lebih mendalam.

Dalam rangka menyongsong pencapaian visi PSPAI sebagai salah satu prodi inspiratif di ASEAN, maka perlu dirumuskannya identitas dan sistem. Identitas dan sistem yang menjadi ruh dan keunikan prodi, khususnya dalam sebagai basis pengembangan kurikulumnya.

Baca juga: PSPAI Adakan Sosialisasi Demi Tingkatkan Publikasi Ilmiah

FGD tanggal 25 April 2018 M / 9 Sya’ban 1439 H di Ruang Sidang FIAI UII menghadirkan dua narasumber utama. Dr.-Ing. Ilya Fadjar Maharika, IAI dari internal UII dan Dr. Suwadi, M.Pd., M.Ag  dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Ilya yang juga menjabat sebagai wakil rektor I UII menyebutkan bahwa secara substantif prodi PAI UII sudah memiliki local genius. Local genius tersebut dikenal dengan C4U (credible, capable, communicative, confidence, uswah). Tinggal implementasinya yang harus lebih dikembangkan. Loncatan-loncatan progresif harus termanifestasikan dalam kurikulum prodi. Kedepannya, beliau juga mengharapkan prodi PAI UII bisa menjadi salah satu pilot project program hibah Erasmus GITA dari Uni Eropa.

Dzikir dan Fikir Basis Nilai Local Genius

Suwadi yang berpengalaman dalam bidang pengembangan kurikulum perguruan tinggi, menawarkan perpaduan dzikir dan fikir. Perpaduan tersebut sebagai basis nilai local genius prodi PAI UII. Beliau juga mengharapkan bisa menjadikan ulil albab  yang sudah dikenal sebagai icon UII sebagai basis nilai rumusan local genius.

Output dari kegiatan FGD tersebut diharapkan menghasilkan rumusan local genius prodi dan roadmap penyusunan untuk menginternalisasikannya dalam pengembangan kurikulum.

Baca juga: Jawab Aspirasi Mahasiswa PSPAI Adakan Public Hearing

“Perumusan local genius ini penting untuk sebuah institusi. Termasuk prodi PAI UII. Harapannya ada keunikan yang bisa kita tawarkan ke masyarakat. Untuk sementara, dari hasil FGD kemarin rumusan local genius kita terangkai dalam tagline ‘profetik-tranformatif’”. Ungkap Mizan Habibi sebagai PIC acara FGD.  (Mizan/Mufti)